Beranda | Artikel
Membendung Gelombang Kerusakan
Minggu, 27 Agustus 2017

Bismillah.

Tidaklah diragukan, bahwa mencapai keselamatan merupakan tujuan hidup manusia. Manusia tidak ingin hidup dalam kesengsaraan dan penuh siksaan. Manusia ingin selamat dari hal-hal buruk yang akan menjauhkannya dari hakikat kebahagiaan.

Salah satu resep untuk bisa menggapai keselamatan itu -dengan kesepakatan para ulama- adalah melandasi segenap aktifitas dengan akidah dan keyakinan yang lurus. Akidah yang murni dari keragu-raguan dan bersih dari penyimpangan adalah kunci kesuksesan.

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa melakukan amal salih dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan benar-benar Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang jauh lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (an-Nahl : 97)

Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman/syirik, mereka itulah orang-orang yang diberikan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (al-An’am : 82)

Sungguh kebahagiaan itu menjadi dambaan setiap insan. Melalui al-Qur’an, Allah telah memberikan bimbingan dan arahan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa diraih dengan bekal iman dan ketakwaan. Kebahagiaan hakiki tidak terletak pada banyaknya harta, tingginya pangkat dan jabatan, atau eloknya paras dan cantiknya penampilan. Betapa banyak orang yang hidup bergelimang harta tetapi hatinya tidak tentram dan senantiasa gelisah dan resah. Banyak orang yang berkedudukan tinggi dan tenar tetapi pada akhirnya justru mengakhiri hidupnya dengan siksaan dan penderitaan.

Alangkah malang manusia-manusia yang terpedaya oleh kenikmatan sesaat kemudian rela membuang masa depan akhiratnya. Betapa mengenaskan nasib para pemuja dunia yang menghabiskan nafas demi nafasnya di atas comberan dosa! Beruntunglah mereka yang melihat dunia sebagaimana mestinya; ibarat sebuah sawah yang harus ditanami demi mendamba hasilnya…

Tanamilah dunia ini dengan iman dan amal salih, niscaya hidup anda akan bahagia. Tegakkanlah gedung keimanan anda dengan tauhid yang bersih dari syirik dan kekafiran. Lindungilah diri dan keluarga kita dari panasnya azab neraka! Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu. Neraka yang penjaganya adalah malaikat-malaikat yang keras lagi kasar serta tidak pernah mendurhakai perintah Allah atasnya. Ingatlah, bahwa surga itu Allah peruntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa… Mereka yang menundukkan hawa nafsunya kepada perintah Allah Rabb penguasa alam semesta. Mereka yang menjadikan Kitabullah sebagai jalan hidupnya.

Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

Dengan demikian, seorang muslim akan menyerap akidah itu dari Kitabullah dan memegang erat petunjuk-Nya. Inilah jalan yang akan mengantarkan dirinya menuju surga dan keselamatan. Inilah jalan yang akan membimbingnya meraih sukses dan kebahagiaan abadi.

Dengan memahami hakikat jalan ini, seorang muslim akan mengenali kerusakan yang harus dia jauhi dan berjuang keras untuk membendungnya. Karena tidak ada yang lebih berharga baginya di dunia ini melebihi iman dan takwa. Sebab di akhirat nanti bongkahan emas sepenuh bumi tidak akan diterima untuk menebus siksa yang ditetapkan bagi mereka yang kafir kepada Rabbnya.

Apakah sekarang anda masih mau dikelabui oleh gemerlapnya dunia?


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/membendung-gelombang-kerusakan/